Minggu, 16 Januari 2011

SKL BAHASA INDONESIA KELAS XII 2010/2011, Beserta Pembahasannya... (part 3 : terakhir)

16.      Menentukan kalimat yang tepat dalam karya tulis
Sebuah karya tulis harus ditulis dengan menggunakan bahasa yang baku dan ilmiah. Kalimat-kalimat yang dipakai haruslah berupa kalimat fakta yang benar-benar telah teruji kebenarannya secara ilmiah.
Susunan karya tulis sederhana, antara lain :
a.       Judul
Ketentuan judul karya tulis :
1)      Harus dapat mewakili isinya
2)      Lengkap, sehingga tidak menimbulkan pertanyaan
3)      Tidak ada unsur keindahan
4)      Ilmiah
b.      Pengesahan
Bagian ini berisi kapan, di mana, dan oleh siapa karya tulis disahkan.
c.       Persembahan
Bagian ini berisi ungkapan pribadi dari penulisnya untuk  menyampaikan ungkapan rasa kasih terhadap orang-orang terdekatnya yang dianggap telah mendukung dirinya dalam penyelesaian karya tulis.
d.      Motto
Berupa kata-kata mutiara yang dapat memotivasi dalam penyelesaian karya tulis.
e.       Kata Pengantar
Berisi ungkapan yang bersifat pribadi dari penulis kepada pembacanya. Sebuah kata pengantar mencakup :
1)      Ucapan syukur pada Yang maha Kuasa
2)      Ucapan terima kasih pada semua pihak
3)      Permohonan kritik dan saran terhadap isi buku yang dirasa kurang sempurna
4)      Permohonan maaf apabila dalam penulisan karya tulis banyak terdapat kesalahan
f.       Daftar isi
Bagian ini secara tidak langsung berfungsi sebagai petunjuk pembaca agar mudah dalam pencarian nomor halaman.
g.      Pendahuluan
Pendahuluan masuk pada bagian pra inti pembahasan. Bagian ini sangatlah penting karena merupakan potret dari bagian pembahasan / isi karya tulis. Dengan membaca pendahuluan, pembaca sudah dapat membayangkan bagian pembahasannya.
Pendahuluan terdiri atas :
1)      Latar Belakang Masalah
Berisi uraian alasan pemilihan judul
2)      Rumusan Masalah /  Ruang Lingkup / Identifikasi Masalah
Berisi pertanyaan – pertanyaan yang mengacu pada Latar Belakang Masalah. Kata tanya yang harus dipakai : bagaimana, mengapa, dan kapan. Terpilihnya kata-kata tanya tersebut mempunyai alasan bahwa kata-kata tersebut mempunyai jawaban yang cukup panjang untuk diuraikan dalam pembahasan.
3)      Tujuan
Berisi hal-hal yang ingin dicapai oleh penulis setelah penelitian dilakukan.
4)      Manfaat
Berisi hal-hal yang dapat penulis atau pembaca ambil / rasakan setelah penelitian berlangsung dan solusi ditemukan.
5)      Sistematika Penulisan
Berisi pokok-pokok isi dari karya tulis.
h.      Isi / Pembahasan
Uraian dengan disertai data-data pendukung hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis.
i.        Penutup
Bagian ini berisi kesimpulan dari pembahasan dan saran penulis kepada pembaca yang berhubungan dengan pembahasan.
j.        Daftar Pustaka
Berisi uraian buku-buku yang telah dipakai sebagai reverensi dalam penelitian maupun penyusunan karya tulis tersebut. penulisan daftar pustaka telah ditentukan urutannya, yaitu :
Nama pengarang (dibalik) . tahun terbit . judul (ditulis dalam bentuk beda dengan yang lain) . kota terbit : penerbit .
Contoh : M.A, Budiono . 2005 . Kamus Lengkap Bahasa Indonesia . Surabaya :    Karya Agung .

17.      Menentukan penulisan judul karya tulis yang tepat

18.      Menentukan kalimat yang sesuai dengan konteks surat ( isi dan bagian/struktur ) dan penulisan surat lamaran pekerjaan

19.      Menentukan kalimat resensi dan alasannya
Resensi merupakan timbangan terhadap kualitas isi sebuah buku. Resensi terdiri dari dua bagian, yaitu :
a.       Identitas buku
v  Judul
v  Penulis
v  Tahun terbit
v  Penerbit
v  Kota terbit
v  Jumlah halaman
v  Jenis kertas
v  Jenis sampul
v  Harga buku
b.      Uraian
Berisi gambaran pokok isi buku dengan disertai pemaparan kelebihan serta kekurangan dari buku tersebut secara objektif.

20.      Melengkapi puisi dengan larik yang bermajas

21.      Melengkapi dialog teks drama

22.      Menentukan kalimat kritik sastra
Ciri-ciri kalimat kritik umum adalah :
a.       Ada yang ditampilkan dengan secara penyampaian kelemahan/kekurangan/ kejelekan dari suatu objek tertentu, kemudian dilanjutkan dengan pemberian solusi terhadap permasalahan yang telah ditampilkan pada bagian awal.
b.      Ada pula yang langsung ditampilkan solusi suatu permasalahan tanpa mencantumkan kelemahan/kekurangan/kejelekan dari objeknya..
Ciri – ciri kalimat kritik sastra adalah :
            Memaparkan secara objektif kelebihan dan kekurangan hasil karya sastra.

23.      Menyusun kalimat dalam surat resmi ( surat undangan )
Surat resmi harus menggunakan bahasa Indonesia yang baku. Surat resmi penyusunannya harus mengikuti aturan yang berlaku.
Struktur surat resmi :
a.       Kepala surat
Berisi identitas instansi pengirim surat
b.      Tanggal surat
Tanggal pembuatan surat harus ditulis secara lengkap.
Contoh :  Cilacap, 13 Januari 2011
c.       Nomor surat, lampiran, hal
Nomor surat menandakan urutan masuknya surat ke instansi tersebut, diurutkan dari tanggal 1 Januari sampai 31 Desember setiap tahunnya.
d.      Alamat surat
Dalam penulisan alamat surat harus memperhatikan hal – hal sbb. :
1)      Tidak boleh menggunakan kepada
2)      Tidak boleh menggunakan kata sapaan
3)      Tanda baca yang digunakan hanya tanda titik, dibubuhkan setelah singkatan Yth.
4)      Penulisan jalan, nomor, telepon tidak boleh disingkat
Contoh :          Yth. Kepala SMP N 8 Cilacap
                        Jalan Jend. Sudirman 29 Cilacap
                        Di  sekolah
e.       Salam pembuka
f.       Pendahuluan
g.      Isi
h.      Penutup
i.        Tanda tangan pembuat surat
j.        Identitas pembuat surat
k.      Tembusan

24.      Melengkapi paragraf dengan peribahasa

25.  Melengkapi paragraf  esay sastra

SKL BAHASA INDONESIA KELAS XII 2010/2011, Beserta Pembahasannya... (part 2)

B.    MENULIS
1.      Melengkapi paragraf dengan kata penghubung
Kata penghubung disebut juga konjungsi, dalam tata bahasa Indonesia konjungsi dipakai pada sebuah kalimat majemuk. Baik kalimat majemuk setara, bertingkat maupun campuran, konjungsi sangat dibutuhkan untuk menunjukkan hubungan antar kalimatnya. Apabiala kalimat-kalimat tersebut dirangkai maka terbentuk suatu paragraf, sehingga tidaklah salah jika paragraf juga membutuhkan konjungsi.  Macam – macam konjungsi untuk melengkapi kalimat dalam paragraf :
a.       Dalam kalimat majemuk setara
1)      Hubungan perbandingan
2)      Hubungan pengandaian / perumpamaan
3)      Hubungan penjumlahan / penggabungan
4)      Hubungan pemilihan
5)      Hubungan pertentangan
6)      Hubungan sebab-akibat
7)      Hubungan akibat-sebab
8)      Hubungan urutan waktu

b.      Dalam kalimat majemuk bertingkat
Konjungsi yang dipakai hanya pada kalimat yang berbentuk perluasan Keterangan. Antara lain :
1)      Keterangan waktu (ketika, saat, sewaktu, dikala, dll.)
2)      Keterangan tujuan (agar, supaya)
3)      Keterangan alat (dengan)
4)      Keterangan syarat (asalkan)

2.      Menentukan kata serapan untuk melengkapi paragraf
Yang dimaksud kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa non Indonesia yang baku (daerah atau asing) selanjutnya masuk dan telah diakui sebagai bahasa Indonesia serta telah dibakukan.
Contoh :          atensi ------------- attentions ( Inggris )
                        Mengentaskan--- mentas ( Jawa )

3.      Melengkapi paragraf dengan kata baku
Kata baku dalam bahasa Indonesia adalah kata yang telah disahkan oleh Balai Penelitian Bahasa, baik itu berupa bahasa asli Indonesia ataupun yang berupa bahasa serapan. Selain itu, kebakuan sebuah kata dalam bahasa indonesia juga bisa ditilik dari penulisannya. Untuk memastikan sebuah kata bahasa indonesia baku atau tidak, dapat dilihat pada kamus. Jika tercantum pada kamus, berarti kata yang dimaksud telah dibakukan.
Contoh            :          efektif --------- efective
                        telur ----------   telor

4.      Melengkapi paragraf dengan kata berimbuhan
Kata berimbuhan merupakan sebuah kata dasar yang dibubuhi suatu tambahan yang berupa suku kata untuk menegaskan makna kata dasarnya atau mungkin justru untuk mengubah jenis kata dasarnya.
Imbuhan ( afiks ) terbagi atas :
a.       Prefiks       : imbuhan yang menempel di bagian depan kata dasar
Contoh              :         me-  + tulis -----------   menulis
                        ber-  + main ---------     bermain
                        ter-   + bawa ---------    terbawa
                        di-    + masak --------   dimasak
jangan terkecoh antara  di- sebagai prefiks dan di sebagai  preposisi.
Contoh :          1) Buku paket itu telah dibawa oleh ketua kelas. ( prefik / 
                                    awalan.
                        2) buku paket yang aku cari ternyata ada di bawah meja.
            (preposisi atau kata depan)
b.      Infiks         : imbuhan yang menempel di sela-sela kata dasar
Contoh :          -el- + gigi ------------     geligi
                        -er- + gigi------------     gerigi
                        -em-+ getar ---------     gemetar
c.       Sufiks        : imbuhan yang menempel di akhir kata dasar
Contoh :          -kan + sampai ------     sampaikan
                        -an   + main ---------     mainan
d.      Konfiks     : imbuhan yang menempel di awal dan akhir kata dasar secara bersamaan
Contoh :          per-an   + tanggung jawab ----------     pertanggungjawaban
                        ter-kan + abai -------------------------      terabaikan
e.       Simulfiks   : imbuhan yang menempel di awal dan akhir kata dasar , namun tidak secara bersamaan.
Contoh :          mem-per-kan + juang ---------------      memperjuangkan
                        di-per-kan + timbang ----------------     dipertimbangkan

5.      Melengkapi paragraf dengan kalimat deskripsi
Yang dimaksud kalimat deskriptif adalah kalimat yang berfungsi menggambarkan kondisi atau situasi suatu benda, tempat, atau peristiwa dengan sebenar-benarnya. Penggambaran ini dengan tujuan untuk mengajak pembacanya seolah-olah menikmati sendiri objek yang tersaji dalam wacana itu.

6.      Melengkapi paragraf deskripsi dengan frase
Frase merupakan bentuk kelompok kata yang telah mempunyai makna tersendiri serta berhak menduduki satu pola dalam sebuah kalimat.
Contoh :          ruang makan
                        sedang belajar
                        ke sekolah

7.      Melengkapi paragraf analogi dengan simpulan
Merupakan sebuah paragraf yang isinya berupa paparan hasil pemikiran terhadap suatu hal atau masalah.
analogi:
Para atlet memiliki latihan fisik yang keras guna membentuk otot-otot yang kuat dan lentur. Demikian juga dengan tentara, mereka memerlukan fisik yang kuat untuk melindungi masyarakat. Keduanya juga membutuhkan mental yang teguh untuk bertanding ataupun melawan musuh-musuh di lapangan. Oleh karena itu, untuk menjadi atlet dan tentara harus memiliki fisik dan mental yang kuat.

8.      Menentukan simpulan generalisasi
generalisasi:
Pemerintah telah menjadikan Pulau Komodo sebagai habitat pelestarian komodo. Di Ujung Kulon, pemerintah mebuat cagar alam untuk pelestarian badak bercula satu. Selain itu, sejumlah Undang-Undang dibuat untuk melindungi hewan langka dari incaran pemburu. Banyak cara yang telah dilakukan pemerintah untuk melestarikan hewan-hewan langka.

9.      Melengkapi paragraf sebab-akibat
Paragraf  sebab-akibat merupakan bentuk pemaparan suatu hal dengan cara diawali utaian kata-kata yang menjelaskan sebab-sebab terjadinya sesuatu hal dan diakhiri dengan kalimat yang menyatakan akibatnya. Paragraf ini berupa paragraf induktif, dimana kalimat utama terdapat pada akhir paragraf yang sekaligus menyatakan akibatnya. Selain itu paragraf sebab-akibat ada pula yang berupa paragraf deduktif, jika kalimat utamanya terdapat pada kalimat. Kalimat utamanya berupa kalimat majemuk setara sebab-akibat, sedangkan kalimat kedua sampai terakhir hanya bersifat menjelaskan apa yang tertera pada kalimat utama.

10.  Melengkapi silogisme dengan kalimat yang tepat
Contoh :         
ü  Siswa kelas XII Smanic wajib mengikuti pengayaan setiap hari Selasa.
ü  Teto siswa kelas XII di Smanic.
ü  Teto wajib mengikuti pengayaan setiap hari Selasa. ( Silogisme )

11.  Melengkapi paragraf narasi
Paragraf narasi merupakan sebuah paragraf yang berisi cerita.

12.  Menyusun paragraf padu
Yang dimaksud paragraf padu adalah paragraf yang mempunyai kesatuan gagasan yang utuh dengan paragraf yang lain dalam mengusung suatu tema.

13.  Melengkapi teks pidato dengan kalimat persuasif
Kalimat persuasif merupakan bentuk kalimat yang berfungsi mengajak pembaca / penikmat untuk melakukan sesuatu yang ditawarkan oleh penulis atau pembicara.

14.  Menentukan kalimat dalam latar belakang karya tulis
Latar belakang karya tulis berisi alasan – alasan yang logis dalam pemilihan / penentuan  judul karya tulis. Uraian alasan ini harus ilmiah dan masuk akal, penulisannya dalam bentuk kalimat berita. Latar belakang ini tedapat pada bagian pendahuluan sebuah karya tulis.

15.  Memperbaiki struktur kalimat yang salah
Struktur kalimat kalimat adalah susunan ketatabahasaan sebuah kalimat yang telah dibakukan. Sebuah kalimat yang strukturnya salah dapat disebut juga sebagai kalimat yang tidak efektif.
Contoh            :           Makan bakso Tono di alun-alun.
                             P        O       S            K
                        Dimakannya di alun-alun oleh Tono bakso itu.
                                 P                  K               O              S








Pinda Ke.... (KLIK LINK DI BAWAH INI)
SKL BAHASA INDONESIA KELAS XII 2010/2011, Beserta Pembahasannya... (part 1)
SKL BAHASA INDONESIA KELAS XII 2010/2011, Beserta Pembahasannya... (part 3 : terakhir)

SKL BAHASA INDONESIA KELAS XII 2010/2011, Beserta Pembahasannya... (part 1)

A.    MEMBACA

1.      Menentukan unsur-unsur paragraf suatu artikel
Unsur-unsur dalam paragraf :
a.       Kalimat utama
Kalimat utama dapat ditemukan pada kalimat pertama atau kalimat terakhir pada setiap paragraf. Dari dua kalimat tersebut pilihlah kalimat yang cakupannya paling luas serta tidak ketergantungan dengan kalimat sebelumnya. Kalimat yang berawal dengan konjungsi tidak dapat dimasukkan dalam kalimat utama karena kalimat tersebut jelas ketergantungan dengan kalimat sebelumnya.
b.      Gagasan utama / ide pokok / pikiran utama
Untuk mencari gagasan pokok dengan cara meringkas kalimat utama yang telah ditemukan dalam paragraf tersebut.
c.       Gagasan / topik
Cara menemukan gagasan pada sebuah wacana ataupun paragraf yaitu seluruh wacana atau paragraf tersebut dibaca kemudian diringkas untuk mendapatkan rangkuman. Selanjutnya rangkuman tadi diringkas kembali untuk mendapatkan sebuah gagasan. Untuk mempermudah pola pikir kita, gagasan merupakan ide sebelum seorang penulis memulai kegiatannya.
d.      Kesimpulan / ringkasan / rangkuman
Merupakan hasil meringkas dari wacana yang telah dibaca.

2.      Menentukan isi paragraf biografi

3.      Menentukan isi paragraf, simpulan paragraf, dan arti istilah / kata dalam tajuk rencana.

4.      Menentukan opini dalam tajuk rencana
Yang dimaksud opini adalah pendapat. Tajuk merupakan sebuah tanggapan atau pendapat yang ditulis oleh seseorang untuk menanggapi suatu masalah yang sedang hangat – hangatnya dibicarakan di masyarakat. Tanggapan ini tentunya berupa pendapat perorangan ( penulis ) yang dimuat dalam sebuah surat kabar. Untuk menemukan opini dalam tajuk, carilah kata – kata yang menggambarkan pendapat atau yang bukan berupa fakta. Kalimat opini ciri – cirinya menggunakan kata seperti:  diperkirakan, mungkin, diduga, sebaiknya, dll.

5.      Menentukan isi dan simpulan grafik, diagram, atau tabel

6.      Menentukan unsur intrinsik cerpen / novel
Unsur Intrinsik merupakan unsur-uunsur yang ada di dalam karya sastra sebagai pembangun karya sastra itu sendiri.
Unsur-unsur intrinsik prosa :
a.       Tema
Merupakan inti dari suatu cerita. Tema harus dibuat seringkas-ringkasnya, sebaiknya jangan sampai melebihi satu kalimat.
b.      Latar
Merupakan gambaran suatu cerita itu terjadi.
Latar dalam karya sastra terbagi atas : 
1)      Latar waktu
Merupakan gambaran kapan cerita itu terjadi. Hal ini sering tidak ditampilkan secara tersurat, namun hanya tersirat saja.
Contoh :  Dikala sang surya mengintip dari ufuk timur ( pagi hari )
2)      Latar tempat
Merupakan gambaran tempat terjadinya cerita.
Contoh :  Pelajaran jam pertama berlangsung…. ( di kelas )
3)      Latar suasana
Merupakan gambaran suasana yang terjadi dalam cerita.
Contoh :  Tumben kamu senyum-senyum ?   ( bahagia, ceria )
c.       Alur
Merupakan jalan cerita dari awal hingga berakhirnya cerita tersebut.
Model alur cerita :
1)      Alur maju
Cerita berlangsung dari awal hingga akhir secara runtut
2)      Alur mundur
Cerita  berlangsung dengan menampilkan kejadian akhir dulu kemudian dilanjutkan dengan penyebab dari kejadian akhir tersebut secara runtut.
3)      Alur campuran
Cerita berlangsung dengan jalan cerita yang tidak runtut.
d.      Penokohan / Perwatakan
Merupakan penampilan watak dari masing-masing tokoh dalam cerita.
Macam – macam penokohan :
1)      Protagonis
Tokoh yang membawa ide pokok cerita, bahkan untuk tokoh ini biasanya berupa tokoh yang disenangi oleh pembaca.
2)      Antagonis
Tokoh yang melawan atau musuh dari tokoh protagonis
3)      Tritagonis
4)      Tokoh pembantu
e.       Sudut pandang
Penggambaran keberadaan penulis dalam cerita yang ditampilkan. Sudut pandang ada 2 macam :
1)      Orang pertama      :
a)      Orang pertama pelaku utama
b)      Orang pertama pelaku sampingan
2)      Orang ketiga
a)      Orang ketiga di dalam cerita
b)      Orang ketiga di luar cerita
f.       Amanat
Suatu misi pendidikan moral yang disisipkan oleh penulis untuk para penikmatnya.

7.      Menentukan masalah dan amanat dalam drama
Masalah dalam suatu karya sastra biasa di sebut konflik. Sedangkan amanat biasa disebut nasehat. Konflik dapat ditemukan pada alur cerita, yaitu :
Pendahuluan  ------- konflik --------- penyelesaian
Pendahuluan berisi perkenalan watak masing-masing tokoh dalam cerita tersebut. Sedangkan konflik akan muncul setelah adanya interaksi antar tokoh, sehingga dalam dunia sastra biasa disebut munculnya permasalahan-permasalahan. Hal ini akan memuncak, selanjutnya disebut dengan klimaks yaitu puncak dari suatu permasalahan antara tokoh protagonis dengan antagonis. Untuk melerai dihadirkan tokoh tritagonis untuk penyelesaiannya.
Amanat merupakan pendidikan moral yang disisipkan oleh penulis karya sastra tersebut untuk para penikmatnya. Bagian ini ditampilkan secara implisit, sehingga penikmat harus mencari sendiri. Bentuk penyampaian amanat ada 2 cara :
a.       Melalui dialog antar tokohnya
b.      Melalui paparan penulisnya

8.      Menentukan maksud gurindam
Merupakan bentuk puisi lama yang terdiri dari 2 baris setiap baitnya dengan bersajak aa dan berisi ajaran hidup. Semua baris merupakan isi. Gurindam tidak hanya terdiri dari 1 bait saja, melainkan rentetan beberapa bait yang saling mendukung dan membentuk suatu ajaran yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.

9.      Menentukan unsur intrinsi puisi
Unsur-unsur intrinsik yang ada dalam puisi hampir sama dengan unsur-unsur yang ada dalam prosa. Unsur – unsur intrinsik puisi meliputi :
a.       Tema
Inti sebuah puisi sebagai curahan perasaan yang paling dalam dari penulisnya.
b.      Alur
Jalan cerita ungkapan perasaan
c.       Latar
Penggambaran tempat, waktu, dan suasana puisi
d.      Penokohan
Penggambaran watak tokoh dalam puisi yang disajikan oleh penulis.
e.       Amanat
Nasehat atau pesan yang diberikan oleh penulis kepada para penikmatnya.
f.       Majas
Majas sering disebut juga gaya bahasa, dalam puisi majas sangat penting. Baris – baris puisi sepertinya wajib menggunakan majas, karena tanpa majas puisi akan terkesan hambar. Kata-kata yang dipakai terasa isi sebuah buku harian, curahan perasaan yang tidak ada nilai keindahannya. Majas pada puisi berfungsi sebagai penghias, pewarna, dan pemberi aura kehidupan pada kata-kata yang dipakai.

Sabtu, 01 Januari 2011

Selamat Tahun Baru 2011

Salam Devilarts,

Saya selaku pengelola blog ini mengucapkan Selamat Tahun Baru 2011. Semoga di tahun 2011 ini akan membawa berkah dan kebaikan bagi kita semua. Dan memperbaikin semua yang kurang di tahun 2010 dan membuang semua keburukan di tahun 2010..




by : Devilarts Invasion "One Design"

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes