B. MENULIS
1. Melengkapi paragraf dengan kata penghubung
Kata penghubung disebut juga konjungsi, dalam tata bahasa Indonesia konjungsi dipakai pada sebuah kalimat majemuk. Baik kalimat majemuk setara, bertingkat maupun campuran, konjungsi sangat dibutuhkan untuk menunjukkan hubungan antar kalimatnya. Apabiala kalimat-kalimat tersebut dirangkai maka terbentuk suatu paragraf, sehingga tidaklah salah jika paragraf juga membutuhkan konjungsi. Macam – macam konjungsi untuk melengkapi kalimat dalam paragraf :
a. Dalam kalimat majemuk setara
1) Hubungan perbandingan
2) Hubungan pengandaian / perumpamaan
3) Hubungan penjumlahan / penggabungan
4) Hubungan pemilihan
5) Hubungan pertentangan
6) Hubungan sebab-akibat
7) Hubungan akibat-sebab
8) Hubungan urutan waktu
b. Dalam kalimat majemuk bertingkat
Konjungsi yang dipakai hanya pada kalimat yang berbentuk perluasan Keterangan. Antara lain :
1) Keterangan waktu (ketika, saat, sewaktu, dikala, dll.)
2) Keterangan tujuan (agar, supaya)
3) Keterangan alat (dengan)
4) Keterangan syarat (asalkan)
2. Menentukan kata serapan untuk melengkapi paragraf
Yang dimaksud kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa non Indonesia yang baku (daerah atau asing) selanjutnya masuk dan telah diakui sebagai bahasa Indonesia serta telah dibakukan.
Contoh : atensi ------------- attentions ( Inggris )
Mengentaskan--- mentas ( Jawa )
3. Melengkapi paragraf dengan kata baku
Kata baku dalam bahasa Indonesia adalah kata yang telah disahkan oleh Balai Penelitian Bahasa, baik itu berupa bahasa asli Indonesia ataupun yang berupa bahasa serapan. Selain itu, kebakuan sebuah kata dalam bahasa indonesia juga bisa ditilik dari penulisannya. Untuk memastikan sebuah kata bahasa indonesia baku atau tidak, dapat dilihat pada kamus. Jika tercantum pada kamus, berarti kata yang dimaksud telah dibakukan.
Contoh : efektif --------- efective
telur ---------- telor
4. Melengkapi paragraf dengan kata berimbuhan
Kata berimbuhan merupakan sebuah kata dasar yang dibubuhi suatu tambahan yang berupa suku kata untuk menegaskan makna kata dasarnya atau mungkin justru untuk mengubah jenis kata dasarnya.
Imbuhan ( afiks ) terbagi atas :
a. Prefiks : imbuhan yang menempel di bagian depan kata dasar
Contoh : me- + tulis ----------- menulis
ber- + main --------- bermain
ter- + bawa --------- terbawa
di- + masak -------- dimasak
jangan terkecoh antara di- sebagai prefiks dan di sebagai preposisi.
Contoh : 1) Buku paket itu telah dibawa oleh ketua kelas. ( prefik /
awalan.
2) buku paket yang aku cari ternyata ada di bawah meja.
(preposisi atau kata depan)
b. Infiks : imbuhan yang menempel di sela-sela kata dasar
Contoh : -el- + gigi ------------ geligi
-er- + gigi------------ gerigi
-em-+ getar --------- gemetar
c. Sufiks : imbuhan yang menempel di akhir kata dasar
Contoh : -kan + sampai ------ sampaikan
-an + main --------- mainan
d. Konfiks : imbuhan yang menempel di awal dan akhir kata dasar secara bersamaan
Contoh : per-an + tanggung jawab ---------- pertanggungjawaban
ter-kan + abai ------------------------- terabaikan
e. Simulfiks : imbuhan yang menempel di awal dan akhir kata dasar , namun tidak secara bersamaan.
Contoh : mem-per-kan + juang --------------- memperjuangkan
di-per-kan + timbang ---------------- dipertimbangkan
5. Melengkapi paragraf dengan kalimat deskripsi
Yang dimaksud kalimat deskriptif adalah kalimat yang berfungsi menggambarkan kondisi atau situasi suatu benda, tempat, atau peristiwa dengan sebenar-benarnya. Penggambaran ini dengan tujuan untuk mengajak pembacanya seolah-olah menikmati sendiri objek yang tersaji dalam wacana itu.
6. Melengkapi paragraf deskripsi dengan frase
Frase merupakan bentuk kelompok kata yang telah mempunyai makna tersendiri serta berhak menduduki satu pola dalam sebuah kalimat.
Contoh : ruang makan
sedang belajar
ke sekolah
7. Melengkapi paragraf analogi dengan simpulan
Merupakan sebuah paragraf yang isinya berupa paparan hasil pemikiran terhadap suatu hal atau masalah.
analogi:
Para atlet memiliki latihan fisik yang keras guna membentuk otot-otot yang kuat dan lentur. Demikian juga dengan tentara, mereka memerlukan fisik yang kuat untuk melindungi masyarakat. Keduanya juga membutuhkan mental yang teguh untuk bertanding ataupun melawan musuh-musuh di lapangan. Oleh karena itu, untuk menjadi atlet dan tentara harus memiliki fisik dan mental yang kuat.
8. Menentukan simpulan generalisasi
generalisasi:
Pemerintah telah menjadikan Pulau Komodo sebagai habitat pelestarian komodo. Di Ujung Kulon, pemerintah mebuat cagar alam untuk pelestarian badak bercula satu. Selain itu, sejumlah Undang-Undang dibuat untuk melindungi hewan langka dari incaran pemburu. Banyak cara yang telah dilakukan pemerintah untuk melestarikan hewan-hewan langka.
9. Melengkapi paragraf sebab-akibat
Paragraf sebab-akibat merupakan bentuk pemaparan suatu hal dengan cara diawali utaian kata-kata yang menjelaskan sebab-sebab terjadinya sesuatu hal dan diakhiri dengan kalimat yang menyatakan akibatnya. Paragraf ini berupa paragraf induktif, dimana kalimat utama terdapat pada akhir paragraf yang sekaligus menyatakan akibatnya. Selain itu paragraf sebab-akibat ada pula yang berupa paragraf deduktif, jika kalimat utamanya terdapat pada kalimat. Kalimat utamanya berupa kalimat majemuk setara sebab-akibat, sedangkan kalimat kedua sampai terakhir hanya bersifat menjelaskan apa yang tertera pada kalimat utama.
10. Melengkapi silogisme dengan kalimat yang tepat
Contoh :
ü Siswa kelas XII Smanic wajib mengikuti pengayaan setiap hari Selasa.
ü Teto siswa kelas XII di Smanic.
ü Teto wajib mengikuti pengayaan setiap hari Selasa. ( Silogisme )
11. Melengkapi paragraf narasi
Paragraf narasi merupakan sebuah paragraf yang berisi cerita.
12. Menyusun paragraf padu
Yang dimaksud paragraf padu adalah paragraf yang mempunyai kesatuan gagasan yang utuh dengan paragraf yang lain dalam mengusung suatu tema.
13. Melengkapi teks pidato dengan kalimat persuasif
Kalimat persuasif merupakan bentuk kalimat yang berfungsi mengajak pembaca / penikmat untuk melakukan sesuatu yang ditawarkan oleh penulis atau pembicara.
14. Menentukan kalimat dalam latar belakang karya tulis
Latar belakang karya tulis berisi alasan – alasan yang logis dalam pemilihan / penentuan judul karya tulis. Uraian alasan ini harus ilmiah dan masuk akal, penulisannya dalam bentuk kalimat berita. Latar belakang ini tedapat pada bagian pendahuluan sebuah karya tulis.
15. Memperbaiki struktur kalimat yang salah
Struktur kalimat kalimat adalah susunan ketatabahasaan sebuah kalimat yang telah dibakukan. Sebuah kalimat yang strukturnya salah dapat disebut juga sebagai kalimat yang tidak efektif.
Contoh : Makan bakso Tono di alun-alun.
P O S K
Dimakannya di alun-alun oleh Tono bakso itu.